PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN MATERI MENGHORMATI KEBERAGAMAN SUKU, AGAMA, RAS DAN ANTARGOLONGAN PADA SISWA KELAS 7 SMP PGRI 1 BATANG

  • Achmad Suroso universitas pgri semarang
  • Iin Purnamasari Program Studi Magister Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas PGRI Semarang
  • Bagus Ardi Saputro Program Studi Magister Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas PGRI Semarang
Keywords: PerangkatPembelajaran, ProblemBasedLearning, Kemampuan Berfikir Kritis

Abstract

Menyusun teks merupakan salah satu kompetensi dasar dalam kurikulum Merdeka yang terdapat dalam kompetensi dasar pembelajaran Pkn Menyusun bisa dalam bentuk menulis, mereproduksi, menyalin, menerjemahkan, dan memproduksi. Menyusun teks cerpen mengalami banyak kendala diantarnya, siswa kurang wawasan dan pengetahuan, kurangnya minat siswa membaca, pembelajarnya kurang menarik karena menggunakan model yang konvensional, pembelajaran dilakukan satu arah atau berpusat pada guru, dan siswa tidak dilibatkan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran PKn di sekolah memerlukan model pembelajaran yang mampu mendorong siswa untuk aktif melakukan penyelidikan dalam menyelesikan masalah, guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing, memotivasi siswa, pembelajaran yang menyenangkan, dan meningkatkan kemampuan siswa berpikir kritis. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui keefektifan model pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran menyusun teks cerpen pada siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Batang, (2) mengetahui keefektifan model pembelajaran problem based learning dalam pembelajaran menyususn teks cerpen pada siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Batang (3) mengetahui perbedaan keefektifan model pembelajaran discovery learning dan model problem based learning dalam pembelajaran menyusun teks cerpen pada siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Batang

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah keterampilan bertanya kritis cesiswa kelas 7 A (kelas eksperimen) dan kelas 7 A,B,C SMP N 1 Batang  (kelas kontrol). Kelas eksperimen diberi perlakuan model discovery learning dengan jumlah siswa 32 siswa. Kelas kontrol dengan model problem based learning, jumlah siswa 32 siswa. Sebelum diberi perlakuan, dilakukan pretest pada kedua kelas tersebut untuk mengetahui kondisi awal. Selanjutnya diberi perlakuan dan diberikan post test pada akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan.

Berdasarkan hasil penelitian (1) pembelajaranKeberagaman suku,ras,agama antar golongan siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Batangdengan model discovery learning efektif, (2) pembelajaran Keberagaman Suku,ras,Antar golongan  siswa kelas 7 SMP N 1 Batang dengan model problem based learning efektif, dan (3) pembelajaran keberagaman suku,Ras,Agama,Antar Colongan siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Batang menggunakan model discovery learning lebih efektif daripada model problem based learning. Nilai rata-rata kelas model discovery learning> kelas model problem based learning, yakni 83,812 >73,555. Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata (uji t) menunjukan bahwa signifikansi 0,000 < 0,05 hal ini menunjukan adanya perbedaan rata-rata antara kelas model discovery learning dan kelas model problem based learning.

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan sebagai berikut. (1) guru Pkn  hendaknya menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan, menarik minat siswa, dan siswanya berperan aktif dalam pembelajaran (2) dalam pembelajaran Keberagaman Suku,Ras,Agama,Antar Golongan menggunakan model problem based learning hendaknya guru memberikan tema yang lebih spesifik atau rinci agar siswanya lebih terfokuskan dalam berfikir kritis (3) bagi guru yang ingin mengembangkan sikap percaya diri siswa dapat menggunakan model discovery learning dan apabila ingin mengembangkan sikap tanggung jawab siswa dapat menggunakan model problem based learning.

     Katakunci:PerangkatPembelajaran,ProblemBasedLearning(PBL)Kemampuan Berfikir Kritis, Kemandirian

Metrics

Metrics Loading ...

References

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati. 1990. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Afrizon, Renol, dkk. “Peningkatan Perilaku Berkarakter dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX MTsN Model Padang pada Mata Pelajaran IPA Fisika Menggunakan Model Problem Based Instruction”. JurnaL Penelitian Pembelajaran Fisika, Vol. 1, 2012.

Arends, R I.(2008). Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Zainal. 2016. Penerapan Pendekatan PPKn Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran PPKn dengan Pokok Bahasan Sifat-sifat Bangun Datar Skripsi). PGSD FIP UPI, Bandung.

Arikunto, S.(2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S.(2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Baitbang, Puskur Kemendiknas. (2011). Indikator-indikator Keberhasilan Sekolah dan Kelas dalam Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Depdiknas.

Borg, W.& Gall, M.(2003). Educational Research (fourth edition). Longman New York & London.

Delisle, R. (1997). How to use problem-based learning in the classroom. Alexandria, VA: ASCD

Depdiknas. (2013). Kurikulum 2013. Jakarta Depdiknas.

Dahar, R.W.(2006). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Elfindri, at al.(2012). Pendidikan Karakter Kerangka, Metode dan Aplikasi untuk Pendidikan dan Profesional. Jakarta: Baduose Media Jakarta. Diambil 2 Juni 2015, dari situs World Wide Web: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej/article/viewFile/2665/2454.

Etherington.(2011). Investigative Primary Science: A Problem-based Learning Approach. Australian Journal of Teacher Education, vol.36, No.9,36-57. Diambil 12 Agustus 2015, dari situs World Wide Web: http://icedutech-conf.org/wp-content/uploads/2015/05/STE_ICEduTech2014.pdf

Granados, R.(2000). Constructing Intersubjectivity in Reresentational Design Activities Journal of Mathematical Behavior. Diambil 2 Juni 2015, dari situs World Wide Web: http://lilt.ict.hawaii.edu/papers/2013/Medina-Suthers-JLS-2013.pdf

Hake, R. R.(1999). Analizing Change/ Gain Scor Woodland Hills Dept of Physics. Indiana University. Diambil 12 Juli 2015, dari situs World Wide Web: http://www.physics.indiana.edu/sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf

Hayat, B., dan Yusuf, S.(2010). Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hilhan, W. (2003). Learning How to Learn: Project Based Learning. Australian Journal of Teacher Education. 28 (2), 1-10. Diambil 10 Agustus 2015 dari situs World Wide Web: http://acquire.cqu.edu.au:8080/vital/acces/manager/Repository/cqu:9790

Hudoyo, H.(1988). Mengajar Belajar IPA. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Dirjen Dikti. Proyek Pengembangan LPTK.

Husnidar, Ikhsan, Rizal (2012). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis dan Disposisi Matematis Siswa

Ibrahim dan Nur, M. (2010). Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa-University Press.

Ida Laraswati (2015). Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis dan Keaktifan Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam Pembelajaran PPKn

Jensen, Eric. 2011. Brain-Based Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2011. Pemelajaran Berbasis Otak: Paradigma Pengajaran Baru. Jakarta: Indeks Mudjiman, H. (2008). Belajar Mandiri. Surakarta. LPP UNS

Karyono dan Subhananto. 2014. Keefektifan Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Kritis Matematik Siswa sekolah Dasar

Lambertus. 2009. Pentingnya Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran PPKn di Sd. Forum Kependidikan Vol 28 Nomor 2.

Munir, M., Widodo, T., Wardono.(2012). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada Materi Program Linier Kelas XII. Unnes Journal of Mathematics Education Research, vol 1, No.1. Diambil 2 Agustus 2015, dari situs World Wide Web: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujmer/article/view/27/16

Murat, Y., Aslan, S., dan Usta, E.(2012). Analysis of PISA 2009 Exam According to Some Variables. Mevlana International Journal of Education, vol 2, No.1, 64-71. Diambil 2 Agustus 2015, dari situs World Wide Web: http://mije.mevlana.edu.tr/archieve/issue_2_1/6_mije_12_05_volume_2_issue_1_page_64_71.pdf

Mursid dan Saekhan. 2008. CTL dalam PAI. (http://samrit-amq.blogspot.com. Diakses 18 Desember 2017

Ngalim Purwanto. 2007. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Nanang Hanafiah, & Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung:Refika Aditama

Nurhadi.(2014). . (Contextual Teaching and Learning CTL). Departemen Pendidikan nasional.

Nieveen, N. (1999). Prototyping to Reach Product Quality. Dalam Jan Van den Akker. R.M. Branh, K. Gustafson, N. Nieveen & Tj. Plomp (Eds) Design Approaches and Tools in Education and Training, 125-135. Dordrecht, Nederland: Kluwer Academic Publisher.

Putri, N.D., Yuniarti, T., dan jalil, A.(2013). Efektivitas PJBL terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah matematis Siswa. Jurnal FKIP Unila, Vol 1, No.8, 1-13. Diambil 2 Agustus 2015, dari situs World Wide Web: http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK/article/view/2057/1230

OECD, 2015a. Learning Mathematics fo Live: A View Persfective from PISA. Diambil 16 Maret 2015, dari situs World Wide Web: http://www.oecd.org/dataoecd/11/40/44455830.pdf

OECD, 2015b. PISA Assesment Framework. Diambil 6 Nov 2017, dari situs World Wide Web: http://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/44455820.pdf

Owens, T. (2001, Spring). Teacher Preparation for Contextual Teaching and Learning A Statewide Consortium Model. Portland, Oregon; Northwest Regional Educational Laboratory.

Padmavathi dan Mareesh.(2013). Effectiveness of Project Based Learning in Mathematics. International Multidiciplinary e-journal, vol 2, No.1, 45-51. Diambil 6 September 2015, dari situs World Wide Web: http://shreeprakashan.com/Documents/2013128181315606.6.%20Padma%20Sasi.pdf

Panji, (2009). Pembelajaran Berbasis Masalah (Project Based Learning). Diambil 5 januari 2015, dari situs World Wide Web: http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun. 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: Depdiknas
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta
Santrock, John W. 2011. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana

Sapriya. 2011. Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sardiman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A.M. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Siswoyo, D.(2011). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Somakim. 2011. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama dengan Penggunaan Pendidikan PPKn Realistik. Forum MIPA, 14(1): 42-48.

Sudjana, N.(2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N.(2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugihartono.(2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukarno, Anton. 1989. Perbedaan Keefektifan System Buku Pegangan Kuliah Ditinjau dari Bakat, Sikap Mandiri, Persepsi Kualitas Pengajaran pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNS”. tesis. Jakarta : IKIP Jakarta

Sukestiyarno,(2013). Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang: UNNES PRESS

Sukmadinata, N.S.(2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suparno, P.(1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius

Susanto, A.(2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suyono, (2015). Analisis Regresi untuk Penelitian. Yogyakarta: Deeppublish

Stacey, K. (2010a). The View of Mathematical Literacy in Indonesia. Journal On Mathematics Education (IndoMS-JME), vol 2, 1-24

Stacey, K.(2010b). Mathematical and Scientific Literacy Around The World. Journal of Science and Mathematics Education in Southeast Asia 2012, vol.33. No.1,1-16. Diambil 1 Agustus 2015, dari situs World Wide Web:: http://www.recsam.edu.my/R%26D_Journals/YEAR2010/june2010voll/stacey(1-16).pdf

Tedjasaputra, M.(2001). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: PT. Gramedia Widisarana Indonesia

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Van den Akker, J.(1999).Principles and Methods of Development Research. Dalam J. Van den Akker, R.M. Branch, K. Gustafon, N. Nieveen, & T. Plomp, Design Approaches and Tools in Education and Training, 1-14. The Netherlands: Kluwer Academic Publisher.

Wijaya, Cece. 2010. Pendidikan Remidial: Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Yudha, M., Rudyanto, (2005). Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Yuniarti, T., Riyadi, Subanti., S. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Ilmiah pada Materi Segitiga. Jurnal Elektronik Pembelajaran IPA ISSN: 2339-1685, vol 2, No.9,911-921. Diambil 6 Juli 2015, dari situs World Wide Web:www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/s2math/download/.../3353
Published
2023-05-20
How to Cite
Achmad Suroso, Purnamasari, I., & Ardi Saputro, B. (2023). PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN MATERI MENGHORMATI KEBERAGAMAN SUKU, AGAMA, RAS DAN ANTARGOLONGAN PADA SISWA KELAS 7 SMP PGRI 1 BATANG. Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 9(2), 951 - 961. https://doi.org/10.36989/didaktik.v9i1.779