Pengembangan E-Modul Berbasis Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Abstract
ABSTRAK
Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah ketersediaan e-modul untuk kegiatan pembelajaran kelas IV saat ini?; (2) Bagaimanakah kelayakan e-modul berbasis project based learning yang berpotensi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik berdasarkan kriteria kualitas media pembelajaran yang baik?; (3) Apakah e-modul berbasis project based learning efektif terhadap kemampuan berpikir kritis pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Donowangun?. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan ketersediaan e-modul di kelas IV; (2) Mendeskripsikan kelayakan e-modul berbasis project based learning yang berpotensi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik berdasarkan kriteria kualitas media pembelajaran yang baik (3) Mengetahui keefektifan e-modul berbasis project based learning terhadap kemampuan berpikir kritis pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Donowangun. Subyek dalam penelitian ini adalah guru kelas IV gugus KKG Diponegoro Kecamatan Talun, serta 22 siswa kelas IV SD Negeri 01 Donowangun Talun. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif untuk menjawab rumusan masalah ketersediaan e-modul di sekolah dasar, serta metode penelitian menggunakan model pengembangan atau Reseacrh and Development (RnD) Dick and Carey untuk menjelasan tahapan pengembangan produk. Hasil penelitian berdasarkan data yang dikumpulkan dilapangan ketersediaan e-modul di tiga sekolah dasar dari gugus KKG Diponegoro belum menggunakan bahan ajar e-modul (modul elektronik). Hasil ujicoba validasi ahli media dengan kevalidan 86%, kevalidan berdasarkan materi 87% serta hasil ujicoba yang dilakukan peserta didik kelas IV mendapatkan rata-rata kelayakan sebesar 86%, dengan kategori sangat layak digunakan dalam pembelajaran IPAS Kelas IV. Diketahui melalui uji pengkatan rata-rata (N-gain) diketahui bahwa peningkatan rata-rata (Gain) data tes awal dan tes akhir sebesar 0,710 dan tergolong dalam kriteria tinggi. Perbedaan antara rata-rata nilai tes awal dengan tes akhir adalah 31. Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika paling sedikit tiga dari empat aspek terpenuhi, dengan syarat aspek ketuntasan harus dipenuhi. Maka dapat disimpulkan syarat indikator keefektifan dalam pembelajran e-modul berbasis project based learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa terpenuhi.
Metrics
References
Dimhad. (2014). Penggunaan E-Modul Interaktif Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk MeningkatkanPemahaman Konsep Sistem Saraf, Kemampuan Generik Sains Dan Berpikir Kritis.
Dinni, H. N. (2018). HOTS ( High Order Thinking Skills ) dan Kaitannya dengan Kemampuan Literasi Matematika. Prisma, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 1, 170–176.
Fenanlampir, A., Batlolona, J. R., & Imelda, I. (2019). The struggle of Indonesian students in the context of TIMSS and Pisa has not ended. International Journal of Civil Engineering and Technology, 10(2), 393–406.
Hendriana, H. dkk. (2017). Hard Skills dan Soft Skills. PT Refika Aditama.
Herdianti W.F, Rosi Brilian (2021) Pengembangan E-Modul Berbasis Flipbook Maker pada Mata Pelajaran Teknologi Perkantoran. Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 3 Nomor 6 Tahun 2021 Halm 3728 – 3739
Latifah, Nurul., dkk. 2020. Pengembangan e-Modul Fisika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Jurnal Inovasi Pendidikan SainsVolume 01 Nomor 01, Bulan Mei, Tahun 2020, pp: 1-7
Saputra, M. D., Joyoatmojo, S., & Wardani, D. K. (2018). The Assessment of Critical-Thinking-Skill
Setyosari, Punaji. 2013. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Kencana
Undang-Undang Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003. (2003). 4, 147–173.
Ward, A. (2018). International productivity gaps : Are labour input measures comparable ? 33.