SEMIOTIK-HERMENEUTIK PADA PUISI “PERJALANAN KE LANGIT” KARYA KUNTOWIJOYO
Abstract
ABSTRACT
The meaning of poetry will open up all aspects of the poetry text. The building aspect of poetry consists of various components of language that become an integral part in the text of poetry. Structurally, poetry can be understood through various components of its formation, such as: diction, imagery, majas, sounds, and themes. These components manifest into the text of the poem by carrying hidden meanings in it. This article aims to discuss the hidden meaning of the text of poetry through discussion and exposure in terms of semiotic-hermeneutics. Both theories are used as a basis for presenting poetry in terms of signs and interpretations of it. The method used is qualitative desktiptif with the focus of poetry as objects and research data. The results of this study showed the poem "Perjalanan ke Langit" by Kuntowijoyo has a strong structure with signs that intertwine meaning. The concept of religiosity became the dominant theme of building the meaning of poetry as a whole. Thus, this research is expected to be an opening for research that utilizes semiotic and hermeneutic theories in discussing poetry and other literary texts.
Keywords: poetry, semiotic, hermeneutic, meaning
ABSTRAK
Pemaknaan terhadap puisi akan membuka segala aspek bangun dari teks puisi tersebut. Aspek bangun puisi terdiri atas beragam komponen bahasa yang menjadi bagian integral dalam teks puisi. Secara struktur, puisi dapat dipahami melalui berbagai komponen pembentuknya, seperti: diksi, citraan, majas, bunyi, dan tema. Komponen-komponen tersebut mengejawantah ke dalam teks puisi dengan mengemban makna tersembunyi di dalamnya. Artikel ini bertujuan membahas makna tersembunyi dari teks puisi melalui bahasan dan paparan dari segi semiotik-hermeneutik. Kedua teori tersebut digunakan sebagai dasar memaparkan puisi dari segi tanda-tanda dan penafsiran atasnya. Metode yang digunakan adalah desktiptif kualitatif dengan fokus puisi sebagai objek dan data penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan puisi “Perjalanan ke Langit” karya Kuntowijoyo memiliki struktur yang kuat dengan tanda-tanda yang berkelindan membentuk makna. Konsep religiositas menjadi tema yang dominan membangun makna puisi secara keseluruhan. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan menjadi pembuka atas penelitian yang memanfaatkan teori semiotik dan hermeneutik dalam membahas puisi dan teks sastra yang lain.
Kata Kunci: puisi, semiotik, hermeneutik, makna
References
Badrun, A. (2014). Patu Mbojo: Struktur, Konteks Pertunjukan, Proses Penciptaan dan Fungsi. Mataram: Lengge.
Hardiman, F. B. (2017). Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida. Yogyakarta: Kanisius.
Hirsch, E. D. (2000). Keabsahan Sebuah Interpretasi (T. Heraty, Trans.). In T. Heraty (Ed.), Hidup Matinya Sang Pengarang (pp. 58-74). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Isnaini, H. (2017). Analisis Semiotika Sajak "Tuan" Karya Sapardi Djoko Damono. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(2).
Isnaini, H. (2021a). Konsep Memayu Hayuning Bawana: Analisis Hermeneutika pada Puisi-Puisi Sapardi Djoko Damono. Literasi, Universitas Pasundan, Vol. 11. No. 1, 8-17.
Isnaini, H. (2021b). Konsep Mistik Jawa pada Puisi-Puisi Karya Sapardi Djoko Damono. Disertasi. Universitas Padjadjaran. Jatinangor.
Isnaini, H. (2021c). Tafsir Sastra: Pengantar Ilmu Hermeneutika. Bandung: Pustaka Humaniora.
Isnaini, H., & Farras, S. K. (2021). Nilai Budaya dalam Puisi "Madura, Akulah Darahmu" Karya D. Zawawi Imron: Analisis Folklor Madura. Aksentuasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume II, Nomor 2, 44-54.
Isnaini, H., Priyatna, A., Rahayu, L. M., & Adji, M. (2019). Konsep Manunggaling Kawula Gusti Pada Puisi-Puisi Sapardi Djoko Damono. Jurnal Ide Bahasa, Vol. 1 No. 2, 115-128.
Kuntowijoyo. (2000). Isyarat. Jakarta: Pustaka Jaya.
Mustika, I., & Isnaini, H. (2021). Konsep Cinta pada Puisi-Puisi Karya Sapardi Djoko Damono: Analisis Semiotika Carles Sanders Pierce. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, Vol. 6 No. 1 Maret 2021, 1-10.
Palmer, R. E. (2005). Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi (D. Muhammad, Trans.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Piliang, Y. A. (2003). Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra.
Pradopo, R. D. (2002). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Zoest, A. v. (1993). Semiotika. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.
Copyright (c) 2022 Publisher STKIP Subang

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright Notice
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.